Welcome Myspace Comments

Page

Selasa, 29 Maret 2011

Avira AntiVir Personal - Free Antivirus


Avira's AntiVir has been a player in the security world for some time; however, in 2008 its status boomed because of its remarkably strong detection rates. It still remains near the top of independent antivirus efficacy tests, but while the 2009 version more or less kept pace with the competition, the 2010 edition isn't quite as good as it could be.
Both longtime and new users alike will note the pop-up ad that appears whenever a program update is downloading; it has been the unaddressed focus of critical and user dislike for several years. While the occasional ad that interferes with a user's work flow used to be considered tolerable for effective free security, that's no longer the case. Avira's lack of a silent-running entertainment-gaming mode is also noticeable, since so many free and paid competitors now offer the mode.
Except for the most cosmetic of changes, the app's interface is unchanged from version 8. There are new icons on the program's toolbar, a new static image background, and that's about it. The main window offers a left-side navigation menu with drop-down menus and a central pane to see more detailed information. AntiVir opens to the Status menu, informing you of your last scan, your last definition file update, whether the real-time guard is active; however, Avira removed the premium upgrade link in this version. The Events screen logs changes to the program and the Reports tab keeps a history of threats--information from both sections can be exported.
New features are a bit thin in the free version of Avira 10, too. A new generic-repair mode really just takes the choice out of how Avira tells you about the threats it has discovered. In version 9, you could be informed about them in the middle of a scan or at the end; however, now only the latter is available. Windows 7 users now have the capability to run a scan as an administrator directly from the interface, which is a smart, but minor improvement. Avira's installation sequence has been revamped, and now only takes users through five windows. Theoretically, this means it's a five-click installation, but new users will have to complete the registration form. However, its installation file unpacking process appears faster, and you no longer have to reboot after the install.
This isn't to say that AntiVir Free 10 isn't stuffed with robust features. The program offers a wide selection of scan customization, letting users fully scan both internal and external hard drives, run a preloaded scan--for rootkits, for example--or customize a scan. On a real-world computer, the full scan took about 1 hour and 12 minutes, which is average. Avira includes antispyware protections, scanning tech that can crack open "locked" files, improved internal security to prevent AntiVir's files from being maliciously altered, and one-click threat removal--baby-sitting was taken out in the last version.
The Local Protection and Administration navigation options reveal the Scanner, Guard, Quarantine, and Scheduler features. Combined with the Configuration button located at the top of the central pane, users can customize scans as necessary. When Avira quarantines a file, its information is on display along with options to scan it again, restore, delete, and e-mail the file to Avira. The apps rebuilt heuristic engine retains the same choices from the previous version had, and it can be turned on or off in part or in full and offers three intensity levels. Not counting the lively user forums, Avira's included help features are good for a free antivirus app, with mouse-over information on each feature. The scheduler, once a major Avira selling point because it was light-years ahead of other free security suites, has now been caught up to by its competitors.
AntiVir 10 doesn't require a special uninstallation tool, unlike many competitors do. In the end, Avira's free suite makes for an excellent backup suite, but its competitors have since caught up with or surpassed what it can do.


Download...
Avira AntiVir Personal - Free Antivirus

Anak Buah Pendeta 'Gila' Terry Jones Bakar Al-Qur'an di Florida

FLORIDA, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pendeta evangelis Amerika Wayne Sapp
telah menodai Islam dengan membakar salinan Kitab Suci umat Muslim, Al Qur'an, di sebuah gereja kecil di Florida.

Wayne Sapp, anggota Dove World Outreach Center, pada hari Ahad (20/03/2011) membakar salinan Al-Qur'an dan menyatakan bahwa kitab suci tersebut telah ditemukan "bersalah" atas kejahatan dalam rangkaian delapan bulan percobaan dan karena itu "dieksekusi."

Terry Jones, kepala Dove World Outreach Center yang telah merencanakan untuk membakar Al-Qur'an tahun lalu pada hari peringatan serangan 11 September, 2001, juga hadir selama acara yang meskipun terbuka untuk umum, hanya dihadiri kurang dari 30 orang.
..Terry Jones, kepala Dove World Outreach Center yang telah merencanakan untuk membakar Al-Qur'an tahun lalu pada hari peringatan serangan 11 September, 2001, juga hadir selama acara..
Rencana Jones telah menuai kritik dan memicu banyak protes di seluruh dunia sebelum akhirnya dibatalkan pada menit terakhir ketika Presiden AS Barack Obama dan pejabat senior Pentagon memperingatkan dia tentang kemungkinan konsekuensi yang akan dihadapi.

Banyak negara-negara Muslim, termasuk Pakistan, Afghanistan, India, Iran dan Indonesia mengadakan demonstrasi besar-besaran terhadap rencana gereja AS tersebut.

Dewan Vatikan mengecam skema gereja Florida sebagai sebuah "sikap keterlaluan dan isyarat berbahaya."

Aneh, Banyak Muslim Dukung Invasi AS ke Libya untuk Isap Darah Umat

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma inna nas’alukal ‘afiyah fid dunya wal akhirah. Amin ya Rahiim.

Sangat sulit dipahami, bagaimana mungkin banyak Muslim hari ini mendukung invasi Amerika Cs ke Libya. Baik itu ulama, ustadz, pengamat, pemerhati, jurnalis, dan sebagainya. Bagaimana mungkin akal kita bisa membenarkan invasi ke Libya itu? Sesempit itukah wawasan kita? Sependek itukah nalar sejarah kita? Tidakkah kita mau belajar dari penderitaan bangsa Irak dan Afghanistan, pasca invasi Amerika Cs tahun 2003 dan 2001 lalu?
Alasan yang dipakai para AGRESSOR untuk menghujani Libya dengan rudal-rudal adalah: “Demi menyelamatkan warga Benghazi yang anti Qaddafi dari serangan brutalnya yang telah menewaskan manusia sampai 6000 orang lebih.“ Dengan alasan ini lalu kita membenarkan serangan udara negara-negara syaitan seperti Amerika, Inggris, Perancis, Italia, Kanada, dll.
Apakah Kalian Mendukung Mereka Menghisap Darah Kaum Muslimin???
Mula-mula harus diklarifikasi dulu, benarkah korban yang jatuh dari pihak demonstran anti Qaddafi sampai 6000 jiwa lebih? Laporan ini berdasarkan pantauan TV Aljazeera, lembaga HAM Libya, dan lembaga HAM internasional. Sedangkan, korban menurut versi Pemerintah Libya sendiri tidak pernah dilihat. Setidaknya, kita harus melihat laporan kalangan Islam independen, yang tidak terlibat dalam pertikaian politik di Libya.  Kalau Aljazeera kan jelas-jelas sudah terlibat dalam revolusi dunia Arab saat ini, malah TV ini merupakan PROVOKATOR paling sengit.
Cobalah berpikir logis. Selama terjadi bentrok di Libya, pernahkah kita melihat mayat-mayat bergelimpangan dalam jumlah besar? Pernahkah kita lihat ke rumah-rumah sakit, di sana ada ribuan korban jiwa? Pernahkah kita lihat ada pekuburan-pekuburan massal untuk mengubur jenazah yang ribuan orang itu? Pernahkah kita lihat ada gambar-gambar mayat bertumpuk-tumpuk di Libya saat ini? Kalau ada semua itu, saya yakin rakyat Libya yang semula pro Qaddafi, mereka akan berbalik menyerang Qaddafi. Sebab fitrahnya manusia, tidak suka melihat kekejaman.
Bukannya kita mendukung kekejaman Qaddafi. Tidak sama sekali. Tetapi jangan sampai kita zalim dengan menuduhkan sesuatu yang memang tidak ada realitasnya. Kekejaman Qaddafi kepada demonstran ya jelas harus dihentikan. Bukan seperti itu cara yang seharusnya dilakukan. Baik Qaddafi maupun pasukan NATO, haram berbuat kezaliman.
Sekarang masalahnya, bagaimana bisa kita menolak kekejaman Qaddafi, sementara kita membenarkan kekejaman serangan NATO terhadap target-target sasaran sipil di Libya? Apakah kalau yang menyerang itu Qaddafi, ia dilarang; tetapi kalau NATO, ia dibenarkan? Itukah yang namanya keadilan?
Seandainya NATO benar-benar adil –sedangkan syaitan tak ada yang bersikap adil– seharusnya mereka segera menghajar Israel dengan serangan ribuan ton rudal. Karena kita tahu betapa kejamnya Israel saat menyerang warga Ghaza pada 2008 lalu. Begitu pula betapa kejinya bangsa itu saat merampok kapal Mavi Marmara dan membunuhi puluhan manusia di dalamnya. Mengapa kita tidak meminta NATO menghajar Israel dengan segala kekejiannya itu?
Apakah seorang Muslim pantas meminta orang kafir membunuhi sesama Muslim (warga Libya), sementara dia tidak pernah meminta orang kafir itu membalas kekejaman Yahudi Israel? Siapapun yang merestui pembunuhan kaum Muslimin di Libya saat ini, dengan meminta bantuan tangan-tangan keji kaum kuffar, mereka bisa jatuh dalam kekufuran. Berhati-hatilah wahai kaum Muslimin.
Mungkin Anda akan membantah, “Tapi kan Qaddafi sudah kejam, sudah biadab, sudah membunuhi ribuan orang Muslim? Dia harus dihentikan bagaimanapun caranya, berapapun harganya?”
Demi Allah, kekejaman Qaddafi –jika benar demikian adanya– tidak bisa dibenarkan dalam Syariat Islam. Dalam menyikapi pertikaian politik antar sesama Muslim (Pemerintah Qaddafi dan demonstran anti Qaddafi) seharusnya ditempuh jalan damai, jalan perundingan, dan kompromi. Bukan saling membunuh. Nabi Saw mengatakan, kalau dua orang Muslim berhadapan, keduanya sama-sama menghunus pedang, lalu salah satu darinya mati; maka keduanya masuk neraka. Yang terbunuh pun masuk neraka, sebab dia sudah ada niat membunuh kawannya.
Cara terbaik mengatasi pertikaian antar sesama Muslim adalah JALAN DAMAI, bukan saling serang dan membunuh. Dan lebih keji lagi, kalau untuk urusan saling membunuh itu, kaum Muslimin meminta bantuan orang kafir –laknat Allah atas mereka–. Wong, saling serang antar Muslim saja haram, apalagi meminta bantuan kuffar untuk menyerang Ummat Islam lainnya. Ini adalah perbuatan terkutuk yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Andaikan Qaddafi telah berbuat kejam dengan membunuhi ribuan Muslim. Tetap saja solusinya bukan dengan mendatangkan kekuatan kuffar untuk menghancurkan seluruh negara Libya dan rakyatnya. Jangan sampai, hanya demi mengusir tikus yang masuk rumah, kita menyewa meriam milik orang kuffar. Nanti, bukan hanya tikus itu yang terbakar, tetapi seluruh rumah akan menjadi hancur berkeping-keping.
Cobalah ingat bagaimana latar-belakang perang Afghanistan dan perang Irak! Alasan perang Afghan, adalah untuk menghajar Usamah bin Ladin dan Al Qa’idah. Tetapi yang dihancurkan oleh NATO adalah seluruh negara Afghan dan rakyatnya, sementara Al Qa’idah sampai sekarang masih terus eksis. Alasan perang Irak, adalah untuk menghajar Saddam yang memiliki senjata pemusnah massal. Ternyata kemudian terbukti, alasan itu bohong belaka. Tetapi bangsa Irak sudah remuk-redam dihajar ribuan ton rudal NATO. Bahkan kini Irak lebih didominasi oleh sekte Syi’ah Rafidhah. Wal ‘iyadzubillah.
Kalau masalah kekejaman, Qaddafi bukan satu-satunya penguasa kejam. Coba hitung berapa ribu manusia yang telah tewas di Afghanistan dan Irak! Sebagian menyebut sudah jutaan. Lalu hitung berapa korban Muslim di Palestina akibat kekejaman Israel! Lalu hitung kekejaman di Somalia, di Rwanda, di Chechnya, di Bosnia, bahkan di Ambon, Maluku, Sampit, Sambas, dan lainnya. Ada berapa ribu manusia yang “disate” di tempat-tempat itu? Lalu apakah NATO segera bergerak cepat untuk menghancurkan pihak-pihak pembantai di tempat-tempat itu?
Kita masih ingat bagaimana kekejaman regim militer di Aljazair ketika merampas kemenangan FIS pada tahun 1991-1992 lalu. Ketika itu regim militer tersebut membunuh 50.000 lebih aktivis Islam, atas dukungan negara syaitan Prancis. Apa kita lupa dengan fakta sejarah itu? Lalu di mana pembelaan NATO terhadap FIS? Padahal FIS memenangkan pemilu secara demokratis? Mengapa penguasa militer Aljazair tidak dihajar oleh NATO dan negara sampah seperti Amerika, Inggris, Kanada, dan sejenisnya? Di mana pembelaan mereka terhadap nasib 50.000 aktivis Islam di Aljazair?
Dan yang paling konyol lagi, ialah alasan: “Menciptakan demokrasi di Libya.” Ini adalah alasan yang paling TOLOL yang bisa dikemukakan. Demi melaksanakan demokrasi, kita menghalalkan invasi negara-negara kuffar –semoga Allah mengutuk mereka dan menghancurkan ekonomi mereka–.
Bagaimana mungkin negara-negara itu ingin memaksakan demokrasi dengan bahasa “rudal dan bom”? Ini adalah KEMUNAFIKAN yang sangat telanjang. Mungkinkah bisa terjadi demokrasi dengan bahasa rudal? Sangat sulit dimengerti. Apakah artinya demokrasi jika menghalalkan agresi, invasi, dan serangan rudal-rudal? Disebut demokrasi karena disana tidak digunakan cara-cara kekerasan. Kalau memakai cara kekerasan, yang terjadi bukan demokrasi, tetapi demokrasi berdarah. Lihatlah di Afghanistan, disana Amerika berusaha mendemokrasikan bangsa Afghan tetapi dengan memakai rudal. Akibatnya, rakyat Afghan merespon ajakan Amerika itu dengan serangan-serangan bom manusia, sampai saat ini.Demokrasi darah, ya hasilnya akan dibayar dengan darah pula.
Satu hal yang harus disadari. Andaikan nanti Qaddafi berhasil dihancurkan oleh pasukan NATO, lalu diganti tokoh lain yang lebih demokratis. Pertanyaannya, apakah setelah itu NATO akan pulang ke rumah masing-masing secara damai dan penuh ikhlas? Jangan bodoh kawan! Mereka sudah keluar uang banyak untuk menjatuhkan Qaddafi. Mereka pasti akan meminta BAYARAN atas uang yang sudah mereka keluarkan untuk aksi militer itu. Sebagai catatan, harga 1 unit rudal Tomahawk saja bisa mencapai Rp. 5 miliar sampai Rp. 9 miliar.
Semua biaya-biaya itu pasti akan dimintakan agar diganti oleh negara Libya. Kalau bukan dibayar secara cash, bisa dikonversi dalam bentuk hutang negara. Atau dialihkan dalam bentuk penguasaan ladang-ladang minyak di Libya. Mana ada perang yang cuma-cuma, kawan? Jangan bodoh dan terlalu lugu. Negara-negara agressor seringkali memanfaatkan perang semacam itu untuk mendapat penghasilan ekonomi besar. Itulah yang disebut sebagai “jualan amunisi berkuah darah“.
Sehebat apapun konflik di tengah kaum Muslimin, solusinya bukan dengan meminta bantuan pasukan kuffar yang terkenal haus darah dan zhalim itu. Konflik di antara kaum Muslimin seharusnya diselesaikan dengan ISHLAH. Al Qur’an mengajarkan agar kita menempuh jalan damai ketika menyelesaikan sengketa suami-isteri. Bila konflik sudah serius, kita bisa mengambil, “Hakaman min ahlihi wa hakaman min ahliha” (seorang penengah dari pihak suami, dan penengah dari pihak isteri). Cara demikian diutamakan, karena Islam menganut prinsip, “Was shulhu khair” (perdamaian atau ishlah itu lebih baik).
Kalau untuk konflik rumah-tangga diutamakan cara ishlah, apalagi konflik yang menyangkut darah, nyawa, harta, dan kehidupan kaum Muslimin dalam skala luas? Lalu dimana akal kita ketika kini menyetujui invasi Amerika Cs ke Libya? Itukah cara Islami yang diajarkan oleh Kitabullah dan As Sunnah? Sangat jauh, sangat jauh; seperti jauhnya langit dan bumi, serta jauhnya Barat dan Timur.
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu) (TQS Ali Imran: 28).
Cukuplah ayat di atas sebagai peringatan bagi kita semua. 

Penggulingan Para Rezim di Dunia Arab: Revolusi yang Tidak Diinginkan

Mulai hari ini hingga tahun ke depan akan menjadi tahun yang sangat panas dan krusial. Tahun-tahun yang mencekam bagi seluruh tiran yang berkuasa di negeri-negeri kaum muslimin terutama di dunia Arab.
Dimulai dari Tunisia, angin revolusi terus menerpa Mesir, Yordania, Yaman dan negeri-negeri yang berpenduduk mayoritas muslim. Revolusi yang berawal dari kekecewaan akan gagalnya penguasa yang beragama demokrasi dalam mengurus Negara dan berbagai macam problematika social yang tak pernah terselesaikan dengan tuntas.
Ini adalah angin segar bagi kaum muslimin yang sudah lelah dengan ribuan slogan tanpa makna, jargon-jargon kosong elite tamak yang berkoalisi dengan ulama jahat dalam menjual harga diri umat kepada barat kafir. Gerakan Islam pun mendapat ruang bernafas kembali setelah ditindas oleh rezim murtad dengan terbukanya kran-kran mendakwahkan Islam secara kaffah. Hal-hal seperti ini memang patut disyukuri.
Namun ada satu permasalahan klasik dialami oleh umat Islam yang berjuang menjatuhkan tiran di negeri-negerinya. Jatuhnya rezim-rezim tiran dengan pengorbanan mahal yang harus dibayar umat Islam hanya menaikkan calon tiran yang lain, dari thaghut satu ke thaghut yang lain, dari system kafir ke system yang lebih parah lagi.
Salah satu contoh adalah Indonesia, negeri yang dikuasai oleh satu orang selama 32 tahun dijatuhkan oleh umat Islam, penggantinya tidak memberi solusi yang lebih baik, malah lebih parah dari pendahulunya dalam hal prestasi kebobrokan. Dalam hal korupsi prestasinya sudah menyalip yang 32 tahun berkuasa, bukan prestasi menekan korupsi tapi prestasi dalam menjarah uang rakyat. Memiriskan!!
Masih untung bila penguasa penggantinya tidak represif dan menindas umat, yang sering terjadi setelah umat pasang badan untuk sebuah revolusi, setelah naik penganti rezim lama, berganti Islam dijadikan musuh dan ancaman penguasa selanjutnya. Kasus penumpasan PKI dan penggulingan rezim Soeharto beberapa tahun yang lalu adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga.
Revolusi yang tidak diinginkan
Kita berharap jihad kaum muslimin di dunia Arab khususnya di Tunisia dan Mesir tidak mengulang kesalahan di masa lalu. Cukup sudah antek-antek Zionis-salibis menikmati jerih payah dan pengorbanan putra-putra terbaik umat, karena momen seperti ini sangat jarang terjadi untuk kedua kalinya.
Dan kemenangan dan kekuasaaan dalam mencapainya seperti yang digambarkan oleh salah satu ‘ulama, “sesuatu yang tidak bisa direbut dengan jihad dan senjata maka tidak mungkin bisa direbut dengan sikap pasrah dan menyerah”.
Untuk pelajaran bagi kaum muslimin yang hendak menegakkan kemuliaan agama ini dengan tauhid dan jihad, ada beberapa pesan dari salah satu ‘ulama yang hari ini mendekam di penjara thaghut Inggris, sebagai bahan renungan ketika keadaan seperti di dunia arab menghampiri kaum muslimin.
....penggulingan penguasa musyrik yang membuat hukum tandingan syariah adalah bagian dari jihad....
Walaupun konteks nasihatnya untuk yang berjihad, namun penggulingan penguasa musyrik yang membuat hukum tandingan syariah adalah bagian dari jihad, hal ini seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW:
“Berjihadlah terhadap orang-orang musyrik dengan harta, jiwa dan lidah kalian” (HR. Abu Dawud, Ahmad, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Al-Hakim. Shahih).
Inilah nasihat beliau kepada seluruh aktivis yang bergelut di medan yang mungkin sangat sedikit yang mau dan mampu untuk menerjuninya;
Kami tidak menghendaki jihad yang timbul akibat kebosanan, tidak sabar atas kenyataan maka dia mencari kematian untuk beristirahat lari dari kebosanan.
Kami tidak menghendaki jihad karena hawa nafsu sesaat supaya dikatakan si fulan telah berjihad di sini dan di sini, namun apabila nafsu itu lenyap, selesailah semua amal jihad itu tak bersisa.
Kami tidak menghendaki jihad karena ketergesa-gesaan, memanen buah sebelum waktunya matang. Barangsiapa tergesa-gesa dalam suatu amalan sebelum waktunya, diharamkan memperolehnya. Perkara jihad sesuatu yang agung tidak ada yang dapat teguh padanya kecuali seseorang yang sabar menanti.
Kami tidak menghendaki jihad karena alasan melarikan diri dari situasi sulit yang sedang dihadadapinya atau lari dari tugas mengemban suatu amanat ummat.
Kami tidak menghendaki jihad yang tidak menimbang maslahat dan mafasid (kerusakan), yang tidak menimbang mana prioritas dan mana yang harus diakhirkan. Tidak peduli pada perkara-perkara syari dan pemikiran matang.
Kami tidak menghendaki jihad yang pasukannya menuju medan perang sebelum melalui batasan minimum i’dad (persiapan), lalu mudahlah dikalahkan oleh musuh.
Kami tidak menghendaki jihad demi kemaslahatan thaghut lalim. Apabila mereka mengijinkan beragkatlah pasukan itu dan jika mereka tak mengijinkan mereka pun mematuhi.
Kami tidak menginginkan jihad yang anggotanya terdiri dari para thaghut dan thaghut, maka berloyalitas pada thaghut dan bermusuhan dengan thaghut.
Kami tidak menghendaki jihad untuk melengserkan kekuasaan thaghut agar digantikan dengan thaghut lain, kekufuran dengan kekufuran bentuk lain, sistem negara yang rusak dengan sistem negara yang rusak lain.
Kami tidak menghendaki jihad hanya untuk meraih puncak cita-cita tertinggi mati syahid lalu tidak peduli dengan kelangsungan perjuangan selanjutnya, tidak peduli pada fase-fase pembangunan pondasi dan bangunan Islam serta peraihan tujuan.
Kami tidak menghendaki jihad yang buahnya dipetik oleh thaghut zalim, seakan-akan kita dijadikan tameng dan kematian sedang mereka dengan konspirasi yang mereka susun memetik buahnya. Tujuan serta planing mereka tercapai sedang taktik mujahidin hancur lebur.
Inilah macam-macam jihad yang tidak kami inginkan, tidak kami seru dan tidak pula kami dukung. Semoga dapat kiranya kita mengambil iktibar. (Syaikh Abu Bashir FA).
....Semoga revolusi di dunia Arab akan mengembalikan apa yang telah hilang dari pangkuan kita, di mana kaum muslimin menjadi gembel dan hidup terlantar di puluhan bedeng-bedeng yang bernama Negara sekuler....
Kita berharap semoga revolusi di dunia Arab adalah sebuah revolusi yang akan mengembalikan apa yang telah hilang dari pangkuan kita hampir seratus tahun. Di mana kaum muslimin menjadi gembel dan hidup terlantar di puluhan bedeng-bedeng yang bernama Negara sekuler.
Semoga kita semua adalah bagian dari orang-orang yang digambarkan dalam Al-Quran yang mulia:
“Di antara orang-orang mukmin itu ada laki-laki perwira yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah janjinya.” (Al- Ahzab 23).
Wallahu A’lam !

Franck Ribery : Islam Sumber Kekuatan Saya

Bagi penggemar sepak bola dunia, tentu sudah tak asing dengan nama Franck Ribery, gelandang serang asal Prancis yang kini bermain di klub raksasa Bundesliga (Jerman), Bayern Muenchen.

Begitu juga, dengan mantan pemain terbaik dunia asal Prancis, Zinedine Zidane, Nicholas Anelka (Chelsea/Prancis), Frederik Kanoute (Sevilla/Mali), Khalid Bouhlahrouz (Sevilla), Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan/Swedia), Eric Abidal (Barcelona/Prancis), Kolo Toure (Chelsea), dan Yaya Toure (Barcelona). Mereka adalah pemain sepak bola yang beragama Islam dan menjadi andalan klub maupun negaranya masing-masing.
Berbeda dengan pesepak bola Muslim lainnya, yang lebih dulu memeluk Islam, Franck Ribery justru memeluk Islam setelah bermain di klub asal Turki
Berbeda dengan pesepak bola Muslim lainnya, yang lebih dulu memeluk Islam, Franck Ribery justru memeluk Islam setelah bermain di klub asal Turki, Galatasaray, pada 2005. Secara singkat, Ribery mengatakan, dia memilih ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini karena menemukan kedamaian dalam Islam.

Baginya, Islam adalah sumber kekuatan dan keselamatan. ''Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam,'' kata Ribery.

Pesepak bola bermata biru yang memperkuat tim Prancis itu memulai karier sepak bolanya, dengan bergabung dengan tim Boulogne di tanah kelahirannya. Kemudian, ia pindah ke tim Ales, Brest and FC Metz.

Kepindahannya ke Olympique Marseille membawanya ke posisi pertama bintang sepak bola Prancis paling populer pada bulan Agustus, Oktober, dan November 2005. Ribery terpilih untuk memperkuat tim Prancis pada Piala Dunia FIFA tahun 2006 yang digelar di Jerman.

Pada 2006 itulah, jati diri Ribery yang telah menjadi mualaf dan memeluk agama Islam terkuak dan menjadi pemberitaan di tengah pertandingan pembukaan antara tim Prancis melawan tim Swiss saat acara Piala Dunia 2006.

Ketika itu, Ribery tersorot publik tengah menengadahkan tangan sebelum pertandingan dimulai. Ribery tengah berdo'a, seperti yang dilakukan seorang Muslim. Saat itulah, banyak orang terkaget-kaget dengan sikapnya. Namun, berkat kecemerlangannya dalam bermain bola, publik pun tak menghiraukan perilaku dan kebiasaan Ribery.

Namun, rutinitas berdo'a sebelum pertandingan itu akhirnya terkuak juga. Dan, Ribery mengaku sebagai penganut Islam. Ia menemukan kedamaian dalam agama Islam dan menjadi spiritnya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tak terkecuali saat bermain bola.

Kabar Ribery masuk Islam, menyeruak sejak awal tahun 2006. Kabar itu mula-mula dilansir L'Express. Majalah ini menyebut adanya pemain nasional Prancis yang secara teratur beribadah di masjid di selatan Marseille. Mingguan itu tidak menyebut nama secara eksplisit, namun yang dimaksud adalah Ribery.

Kendati aksi berdo'anya di lapangan hijau telah menarik perhatian publik Prancis, Ribery tetap enggan mengemukakan keyakinan barunya itu secara terbuka. Gelandang kanan klub Olympique Marseille ini mengatakan, keimanan barunya adalah perkara pribadi, tak perlu publikasi.

Alhasil, sejumlah spekulasi pun bermunculan. Ada yang menyebut perubahan itu terjadi sejak Ribery bermain bersama klub Galatasaray pada 2005. Ia membantu klub raksasa Turki tersebut memenangi Piala Turki pada tahun 2005. Semasa menetap di Turki, pemain kelahiran Boulogne-sur-Mer, Prancis, 7 April 1983, ini dikabarkan kerap berbaur dan berdiskusi dengan komunitas Muslim di sana.

Ada pula yang menyebut istri Ribery, Wahiba Belhami, yang asli Maroko itu memainkan peran penting terhadap perubahan Ribery. Ribery memang setahun tinggal di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu. Di sana, Ribery berkenalan dengan Wahiba yang kemudian ia peristri. Konon Wahiba berperan besar menuntun Ribery mengenal ajaran Islam. Dari pernikahan tersebut, Wahiba memberinya dua anak, Hizsya dan Shahinez.

Kedua versi itu tak pernah dibantah atau dibenarkan oleh Ribery. Namun, kepada majalah Paris Match, ia mengungkapkan, Islam telah membawanya pada keselamatan.
''Islam juga yang menjadi sumber kekuatan saya di dalam maupun di luar lapangan," ujar Ribery kepada majalah Match
''Islam juga yang menjadi sumber kekuatan saya di dalam maupun di luar lapangan," ujar Ribery kepada majalah Match tanpa menjelaskan sejak kapan memeluk Islam. Ia menambahkan, ''Saya menjalani karier yang berat. Saya kemudian berketetapan hati untuk menemukan kedamaian. Akhirnya, saya menemukan Islam.''

Keimanan dan kepribadian Ribery sebagai seorang Muslim tampaknya tak perlu diragukan. Di tengah padatnya jadwal pertandingan, bapak dua anak ini tak pernah lupa dengan kewajibannya sebagai Muslim. Ia senantiasa melaksanakan shalat lima waktu, di mana pun dan dalam kondisi apa pun. Baginya, shalat merupakan tiang agama yang harus ditegakkan.

Selain rajin melaksanakan shalat, Ribery juga dikenal sebagai pribadi yang santun dan rendah hati. Islam benar-benar telah mengubah perangainya yang keras dan arogan menjadi seorang pribadi yang santun dan memiliki akhlak mulia.

Sifat dan akhlaknya ini tak heran membuat kagum rekan-rekannya di timnas Prancis, FC Bayern Muenchen (tempat ia bermain bola saat ini), maupun kerabatnya.

Steve Bradore dari Organisasi Syuhada, yang melayani para mualaf Prancis, telah mengatakan bahwa muslim Prancis merasa bangga sekali dengan Ribery. ''Dia adalah sumber kebanggaan kami karena penampilannya yang khas dan kerendahhatiannya,'' kata Steve, seperti dikutip dari situs Islamonline.net.

Saat ini, Ribery membela klub sepak bola Jerman, FC Bayern Muenchen. Di Bayern Muenchen, ia menempati posisi sebagai pemain gelandang. Kontrak Ribery bersama 'FC Hollywood' - julukan Bayern Muenchen - akan berakhir pada 2011.

Ribery termasuk pesepak bola sukses. Di usianya yang baru 26 tahun, dia sudah mengoleksi berbagai gelar. Antara lain, satu gelar Fortis Piala Turki bersama Galatasaray di musim 2004/2005, Piala Intertoto bersama Olympique Marseille di tahun 2005, Piala Liga Jerman bersama Bayern Muenchen di tahun 2007, Piala Jerman dan Bundesliga Jerman di tahun 2008. Selain itu, penghargaan Pemain Terbaik Prancis di tahun 2007 dan 2008, juga pesepak bola Jerman terbaik di tahun 2008.

Franck Ribery memiliki tinggi badan 175 cm. Sebelum bermain di FC Bayern Muenchen, Jerman, pemain yang beroperasi sebagai gelandang serang ini berkarir di klub US Boulogne (2001-2002), Olympique Ales (2002-2003), Stade Brestois 29 (2003-2004), FC Metz (2004), Galatasaray (2005), dan Olympique Marseille (2005-2007).

Di lapangan, ia hebat. Dalam kehidupan sosial, ia berkepribadian hangat. Sebagai individu, ia pun rajin shalat. Franck Ribery adalah figur kesayangan publik Allianz Arena saat ini.

Bayern Munich selalu dihuni pemain berlabel bintang, tapi yang paling menonjol tergantung waktu dan kesempatan. Duet striker Miroslav Klose dan Luca Toni boleh menyita perhatian lewat produktivitas golnya, tapi Ribery amat menonjol dalam hal kreasi permainan di lapangan tengah.

Tidak salah Bayern memecahkan rekor transfernya untuk memboyong pria berusia 26 tahun itu. Faktanya, dalam tujuh bulan sejak bergabung dengan Bayern Muenchen, Ribery sudah berhasil menancapkan pengaruhnya, baik di klubnya maupun Bundesliga.

Pemain seharga 26 juta euro makin disenangi orang karena pembawaannya yang menyenangkan dan sikapnya selalu profesional. Di saat cuaca dingin bulan Februari masih mengakrabi Munich dan ia tengah berkutat dengan cedera kaki, Ribery tidak malas untuk tetap menghangatkan tubuhnya dengan muncul di kamp latihan.

Ia juga tak pernah menolak fans yang menginginkan tanda tangannya ataupun berfoto bersama, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Dan, itu senantiasa ia lakukan dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Mereka mungkin tak pernah melihat seorang pemain, seperti saya yang senang tertawa dan biasa berkelakar," seloroh Ribery. "Saya ini orang yang sederhana dan simpel saja."

Di koridor berbagai fasilitas kamp latihan Bayern, lelaki Prancis ini selalu menyapa orang-orang. "Saya ingin menjadi teman (siapa pun)," ujarnya sambil tersenyum, seperti dikutip AFP. "Dua menit untuk berfoto dan memberi tanda tangan buat fans amatlah penting karena buat mereka hal-hal ini sangat berarti."

Senyum, tawa, dan sikap yang ramah untuk sementara menjadi "andalan" Ribery dalam berkomunikasi dengan penggemarnya, sebelum ia bisa menyempurnakannya dengan bahasa Jerman. Ia masih belum fasih, tapi setiap minggu rajin mengikuti kursus.

Ribery juga merasa bersyukur dirinya telah berhasil dalam kariernya, mengingat di masa kecil ia harus menjalani kehidupan yang sulit bersama keluarganya di daerah Boulogne-sur-Mer.

Namun, ia pun menyadari kesuksesan bukanlah sesuatu yang abadi. Roda nasib dalam kehidupan selalu berputar. "Atas semua yang telah saya alami, saya menyikapinya dengan tenang, tapi saya pun sadar pada semua nasib yang saya miliki."

Yang jelas, Ribery telah menjadi sosok istimewa buat warga Munich. Jangan heran kalau di depan Theatinerkirche, yang ada di pusat kota tersebut, terpampang billboard raksasa bergambarkan Ribery memakai jubah raja, disertai tulisan "Bayern Hat Wieder Einen Konig" alias "Bavaria punya raja lagi". Bavaria adalah julukan lain dari Bayern Muenchen selain FC Hollywood.

Lelaki yang di wajahnya ada bekas luka karena kecelakaan mobil yang dialaminya waktu kecil itu, sudah dianggap sangat penting untuk FC Hollywood. Di sebuah surat kabar, ada sebuah komentar berbunyi, "Bayern Munich tanpa Ribery seperti sekelompok anak-anak tanpa ibu."

Pemain Sepak Bola Muslim Tetap Berpuasa Ramadhan

Bagi striker Sevila, Frederick Kanoute, bulan Ramadhan bukanlah halangan baginya untuk tetap menjalakan puasa sekaligus membela klubnya di pentas La Liga. Baginya, masih memungkinkan untuk setiap pemain bola tetap berada di puncak kondisi fisiknya selama Ramadahan ini.


“Saya berusaha menghormati keyakinan saya dan mengikuti sebaik yang saya bisa. Kadang-kadang lebih sulit untuk mempertahankan puasa karena di sini, di Spanyol selatan sangat panas, tapi saya bisa melakukannya, Segala Puji Bagi Allah,” kata Kanoute.
"Di negara-negara Eropa yang memiliki kompetisi sepak bola terbaik di dunia, seperti Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, Perancis dan beberapa negera lainnya, banyak pemain-pemain Muslim yang bermain di liga tersebut tetap menjalankan keyakinan mereka dan tetap puasa selama Ramadhan, namun hal itu bukanlah suatu hal yang ingin mereka katakan kepada dunia," lanjut kanoute.

Pemain-pemain seperti Mahamadou Diara, Lassana Diara, Karim Benjema dari Real Madrid, Frang Ribery dari Bayern Munchen, Nikolas Anelka dari Chelsea Hosein kharja dari Genoa, Mohammad sissoko dari Juventus  juga tetap menjalankan puasa Ramadhan meskipun mereka harus menjalankan pertandingan dengan klub masing-masing. 

Marlon King: Striker Liga Inggris yang Menemukan Islam di Penjara

LONDON (voa-islam.com) – Ternyata, penjara tak selamanya berarti bencana dan duka nestapa. Kamar pengap berjeruji besi ini bahkan bisa menjadi kenikmatan seumur hidup. Setidak-tidaknya, itulah yang dialami oleh Marlon King, seorang striker (ujung tombak) sepak bola di Liga Inggris (Premier League).
Penjara benar-benar membuat Marlon King menemukan kebenaran hakiki dalam hatinya. Striker 29 tahun yang pernah dikontrak klub Wigan Athletic ini memeluk agama Islam, dan mengganti namanya menjadi Hamza.
King, dijebloskan ke penjara Wayland, setelah divonis 18 bulan penjara oleh pengadilan Southwark Crown, London, Jumat (30/10/2009). striker asal ini dinyatakan bersalah memukul seorang wanita muda di Revue Bar di daerah hip London, Soho, Desember 2008 silam. Bukan itu saja, manajemen klub pun sepakat untuk memutus kontraknya, padahal saat itu King tengah merayakan kehamilan istrinya serta mencetak gol dalam pertandingan, beberapa jam sebelumnya.

Namun berkehendak lain. Selama di penjara, Marlon belajar agama Islam setelah bertemu dengan Abu Hamza Tariq, yang dihukum tujuh tahun mulai tahun 2006 lalu.

Kini, Marlon menganggap Abu Hamza sebagai pahlawan hidupnya. Sebagai muallaf, Marlon kini menjadi Muslim yang taat, dengan menjalankan kewajiban shalat lima waktu, tidak mengonsumsi makanan haram, dan menjaga persaudaraan sesama Muslim.

Seperti dilansir dari The Sun, Marlo juga sering bertemu dengan Abu Hamza Tariq yang hanya memiliki satu tangan tersebut. Tidak hanya itu, Marlon juga membicarakan masalah jihad, serangan 9/11 di New York dan perang di Afghanistan.

“Marlon berubah dari seorang yang buruk dan kini pindah menjadi muslim. Dia memuji Abu Hamza sebagai pahlawan, meski dia tahu, resikonya ia dibenci khalayak,” tegas sumber dalam The Sun.

“Marlon bahkan akan mengislamkan keluarganya ketika dia keluar dari penjara akhir tahun ini. Ini bukan sementara, ini perubahan total. Marlo membaca buku mengenai Islam berjam-jam di telepon genggamnya,” papar sumber dalam tersebut.

Selamat datang dalam Islam, King. Semoga engkau jadi “striker” di jalan Allah.

Profesor Masuk Islam Karena Keajaiban al-Qur'an

Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.
Bunyi dari surat An-Nisa’ tersebut antara lain sebagai berkut;"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana."
Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferentdan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut.
Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagian kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana makhalqta hada batila, Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia.
Dari Bahtera Menuju Islam
Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Al-Quran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang Lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan tentang ayat Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai berikut: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang.” (QS Al-Furqon: 53).
Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci Al-Quran mampu menjelaskan fenomena Cromosome, Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca "Jurnal Keperawatan Unpad" edisi 4, hal 64-70). Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Al-Quran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS. As-Sajdah: 4, QS. al-A’raf: 53, QS. Yusuf: 3, QS. Hud: 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a’lam. (Diambil dari www.must_dhani.blogger.com)

Tanda Cinta Sejati

Apa buktinya kalo kamu cinta kepada ortumu? Kamu pasti dengan mudah akan menjawabnya: “aku akan tunjukkin dengan taat kepada mereka, menghormati mereka, dan melakukan apa yang diperintahkan mereka.” Yup, itu tanda cinta. Seseorang yang mencintai seseorang lainnya akan mudah untuk berusaha menunjukkan bukti kecintaannya dengan perilaku yang menyenangkan bagi yang dicintainya. Itu sebabnya, tanda cinta itu penting jika kita memang menghargai apa yang kita cintai. Tapi tanda cinta tak lagi begitu penting ketika cinta tak lagi menjadi bagian yang kita hargai. Semua tergantung cara pandang kita.
Jujur saja sobat, cerita bertabur keromantisan sering membuat kita bertenaga. Hidup rasanya dapat tambahan darah segar. Nafas baru dan semangat menggelora. Rasa-rasanya dunia adalah milik kita, yang sedang dimabuk cinta dan dibakar api asmara. Kita jadi ngedadak ‘lupa diri’, dan kita menjadikan orang yang kita cintai sebagai dewi or pangeran pujaan hati. Kita bersedia berkorban dan menjadi bagian dari hidupnya. Sehari saja tak jumpa dan komunikasi, rasanya hati kita jadi dingin dan beku. Tapi, ketika rindu itu terpuaskan, dinding es yang kokoh menyelimuti hati kita pun perlahan mencair (suit..suit.. swiiw!)
Saking terpengaruhnya dengan cerita Romeo and Juliet, waktu SMP saya sering berkhayal bisa bacain puisi hasil karya saya (yang seadanya itu) di bawah jendela kamar rumah teman wanita saya. Tapi, itu nggak terjadi, karena cuma khayalan belaka. Bang Boim Lebon, pengarang serial Lupus Kecil waktu sama-sama ‘manggung’ dengan saya pernah cerita kepada peserta bedah buku Jangan Nodai Cinta bahwa ketika doi SMA sempat pdkt ke lawan jenis dengan menjatuhkan sapu tangan. Ya, seperti di film-film percintaan, gitu. Padahal sapu tangan biasanya dipake untuk ngelap mulut sehabis makan, atau menyeka keringat di wajah, tapi bisa berubah fungsi jadi alat untuk menarik perhatian lawan jenis. Sapu tangan bisa bernilai romantis juga ya? Ya, setidaknya itu yang diceritakan Bang Boim Lebon. Ehm (meski pdktnya gagal karena dicuekkin sang gadis incerannya, kasihan deh luh—maaf lho Bang Boim)
Cari perhatian
Boys and gals, tanda orang jatuh cinta tuh yang paling mudah dideteksi adalah perhatiannya yang berlebih kepada orang yang dicintainya. Betul apa betul?
Menurut Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam buku keren beliau tentang cinta: Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin (Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu), dituliskan bahwa salah satu ciri orang yang sedang jatuh cinta, ia pasti akan terus menyebut nama kekasihnya. Setiap saat, di mana pun. Nama kekasihnya seperti jampi-jampi ampuh untuk menenangkan batinnya yang galau dan hatinya yang dilanda rindu.
Kenapa bisa begitu? Karena cinta konon kabarnya mengandung segala perasaan indah tentang kebahagiaan (happiness), menyenangkan (comfort), kepercayaan (trust), persahabatan (friendship), dan kasih-sayang (affection).
Menurut R. Graves dalam The Finding of Love, cinta adalah sesuatu yang dapat mengubah segalanya sehingga terlihat indah. Jalaluddin Rumi juga pernah bersyair: “Karena cinta, duri menjadi mawar. Karena cinta, cuka menjelma anggur segar…”. Itu sebabnya, nggak usah heran kalo naluri mencintai akan mendorong manusia untuk memenuhi keinginan cintanya itu. Orang yang jatuh cinta akan melakukan apa saja untuk menarik perhatian orang yang ia cintai (itu karena terlihat indah kali ye?).
Sobat muda muslim, saya juga pernah jatuh cinta. Ibnu Qayyim betul, waktu itu saya juga sering menyebut nama orang yang menjadi kekasih saya. Setelah saya mengkhitbah seorang gadis (yang sekarang jadi istri saya), namanya adalah nama yang sangat sering saya sebut. Ketika ngobrol dengan teman-teman soal akhwat, saya hampir selalu (dengan bangga) menyebutkan namanya. Seolah ingin pamer nama kekasih saya itu kepada teman-teman saya. Efeknya, saya juga merasa lebih tenang, lebih yakin, dan lebih percaya diri. Subhanallah. Bisa begitu ya?
Ngomong-ngomong tentang cinta, rasanya nggak adil deh kalo kita cuma berhenti pada level cinta antar manusia. Karena cinta itu sendiri bisa berarti luas, maka objek yang kita cintai juga luas. Itu sebabnya, Allah Swt. pun sangat layak untuk kita cintai. Sungguh sangat indah dan menyenangkan sekali bisa mencintai Sang Pemilik Cinta. Hebat sekali bukan? Keren, Bro!
Sayangnya, kok kayaknya sulit banget gitu lho untuk bisa mencintai Allah Ta’ala. Apa karena Allah Swt. tidak terlihat oleh mata kita? Ah, pernyataan ini bisa rontok dengan fakta bahwa banyak di antara kita yang jatuh cinta hanya dengan membaca tulisan orang lain di sebuah email dalam grup diskusi dunia maya, misalnya. Kita jatuh cinta kepada gaya bertuturnya yang ia tuliskan di email. Ketika kita tahu bahwa penulisnya adalah lawan jenis kita, maka ada dorongan-dorongan penasaran dari perasaan dalam hati kita untuk mencoba mencari tahu siapa dirinya. Kita telah jatuh cinta karena melihat keistimewaan yang ada pada teman diskusi kita itu. Meskipun kita belum pernah tahu wujudnya dalam sebuah foto sekali pun darinya. Hebat bukan?
Itu sebabnya, seharusnya kita juga bisa mencintai Allah Swt. sepenuh hati kita ketika kita melihat begitu banyak tanda-tanda kekuasaanNya. Kita bisa mengamati bagaimana langit yang begitu luas (lengkap dengan misteri dan keajaiban ruang angkasa yang sangat luas itu), ketika kita nonton tayangan dari Discovery Chanel tentang laut misalnya, rasanya pantas bibir kita terus bertasbih menyebut namaNya. Karena di kedalaman laut yang dingin, gelap dan sepi, masih ada makhluk Allah yang hidup di sana. Laut pun memiliki berjuta pesona yang rasanya tak mungkin meredam kekaguman kita kepada penciptanya, yakni Allah Swt. Begitu pun daratan, punya pesona tersendiri dari banyak penghuninya. Subhanallah, Dia memang telah memberikan begitu banyak tanda kekuasaanNya kepada kita. Jika kita masih belum ngeh, dan tak tergerak untuk bersujud, bertasbih dan mencintaiNya, rasanya nggak adil banget deh. Suwer!
Kalo dengan sang inceran kita biasa nyari-nyari perhatian, bisa curi pandang kalo kebetulan si dia ada di kelas, kenapa dengan Allah tidak bisa? Kalo dengan si dia yang udah mencairkan dinding es yang selama ini kita bangun, kita bisa begitu getol menjaga penampilan agar ia tetap merasa betah melihat kita, kenapa dengan Allah tidak bisa? Ah, rasanya nggak adil deh kalo njomplang begitu.
Memang sih, Allah Mahatahu apa yang kita lakuin, nggak perlu mencuri perhatianNya pun Allah tahu apa maksud kita. Ini sekadar ungkapan aja kalo kita pun bisa membuat Allah bahagia dengan apa yang kita perbuat. Aktivitas mulia penuh pahala dan taat syariatNya, udah cukup menarik perhatian Allah kepada kita untuk lebih sayang dan cinta kepada kita.
Oya, mencintai Allah tuh jauh lebih besar manfaat dan pahalanya ketimbang mencintai makhluk-makhlukNya. Karena apa? Karena Allah adalah Pemilik Cinta, dan sekaligus Pemberi Cinta kepada kita-kita sebagai makhlukNya. Bahkan Allah sudah memberikan sinyal kuat kepada kita dalam sebuah hadis Qudsy: “Kalau hambaKu mendekat sejengkal, Kusambut ia sehasta. Kalau ia mendekat sehasta, Kusambut ia sedepa. Kalau hambaKu datang padaKu berjalan, Kusambut ia dengan berlari…”
Duh, betapa begitu besar cinta Allah kepada kita, hambaNya. Tidakkah ini membuat cinta kita lebih besar lagi kepada Allah Swt.? Hmm…rasanya kita perlu berlari untuk mendekat kepadaNya. Subhanallah.
Rela berkorban
Satu tanda cinta adalah rela berkorban. Bahkan jika pengorbanan yang harus diberikan berupa nyawa. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Hai Nabi, kobarkanlah semangat kaum muk­minin untuk berperang” (QS al-Anfâl [8]: 65)
Sobat muda muslim, para ahli tafsir menghubungkan ayat ini dengan sebuah riwayat yang mengisahkan bahwa sebelum meletus Perang Badar al-Kubra, Rasulullah saw. telah bersabda:”Bersegeralah (ke suatu tempat) yang di situ kalian (dapat) meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” Maka Umair bin al-Humam bertanya, ‘Apakah benar luasnya seluas langit dan bumi?’ ‘Ya’, jawab Rasulullah, seraya ‘Umair berkata, ‘wah, wah, wah (hebat sekali).’ Maka Rasulullah saw. Kemudian berkata, ‘Apa yang mendorongmu berkata ‘wah, wah, wah’? Jawabnya, ‘Karena aku berharap menjadi penghuninya’. Maka Rasulullah bersabda, ‘Kamu pasti menjadi penghuninya.’ Kemudian laki-laki itu memecahkan sarung pedang lalu mengeluarkan beberapa butir kurma. Memakannya sebagian dan membuang sisanya seraya berkata, ‘Apabila aku masih hidup sampai aku menghabiskan kurma terse­but maka kehidupan ini terlalu lama’ Bergegas ia maju ke baris depan, memerangi musuh (agama) hingga ia mati syahid.” (Shahih Muslim No. 1901, dan Tafsir Ibnu Katsir II/325)
Yuk, kita buktikan tanda cinta kita kepada Allah Swt. dan RasulNya. Jangan sampe kecintaan kita kepada dunia mengalahkan cinta kita kepada Allah Swt,. dan RasulNya. Firman Allah Swt. (yang artinya): Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS at-Taubah [9]: 24)
Bro, rasa-rasanya kita emang kudu siap nunjukkin tanda keseriusan cinta sejati kita. So, siap ya untuk tunjukkin tanda cinta sejati kepada Sang Pemilik Cinta? Mari buktikan!

Senin, 28 Maret 2011

Stretching Muslims In a country of insulting cartoons of Prophet Muhammad SAW through


Unlike in other Western countries, in Denmark there is no separation of church and state. In Denmark, the church has a special position not shared by other minority groups, like Islam for example. How Islam developed in the country has ever published cartoons insulting the Prophet Muhammad's this? 

In Denmark, it is estimated there are about 3.7% of Muslims. The majority of Muslims living in Denmark was the first-generation immigrants from Muslim-majority countries. In this case, there are three phases in the Muslim immigration into Denmark: foreign workers, asylum seekers and those who embraced Islam through marriage.
In the early 1970s, many Muslims emigrated from Turkey, Pakistan, Morocco and Bosnia to seek work in Denmark.Denmark itself and then stop the freedom of immigration in 1973, after seeing so overflow of immigrants.
During the 1980s and 1990s, the number of Muslim asylum seekers coming to Denmark. In 1980 the majority of asylum seekers from Iran, Iraq, Gaza and the West Bank, and in the 1990's most asylum seekers come from Somalia and Bosnia.Some of those seeking asylum in Denmark are usually those charged with the reasons of terrorism in their countries of origin.
Asylum seekers made up of about 40% of Denmark's Muslim population. Previously, the majority Muslims who immigrated to Denmark to do it as part of family reunification. In 2002, the Danish parliament passed a law stating that family reunification will be monitored more depth again. With the law, then people get married in Denmark must pass at least 24 years of age.
In 1967, Nusrat Jahan Mosque was built in Hvidovre, a suburb of Copenhagen. This is said to be the first mosque in Denmark.There are several other mosques, but not built for the explicit purpose. It is not forbidden to build mosques or other religious buildings in Denmark, but there are very strict zoning laws. Danish Muslims did not want to build mosques by using money from outside, such as from Saudi Arabia for example.
Across Denmark today there are only seven cemetery for Muslims.Most Danish Muslims are buried in the cemetery, and about 70 were flown overseas to be buried in their home countries. In September 2006, a separate Muslim cemetery opens in Brondby, near Copenhagen.
In 2009, the U.S. State Department issued a report on religious freedom in Denmark. The findings stated that there were several incidents of discrimination against immigrants, including the desecration of the cemetery: There are incidents of anti-immigrant sentiment, including graffiti, low-level attacks, denial of service, and employment discrimination on the basis of race. In Denmark, societal discrimination against religious minorities is difficult to distinguish. The Danish government sendir criticized the incidents and immediately conduct an investigation, but only a few cases are brought to a special tribunal on charges of racial discrimination or hate crimes.
The first private Islamic school founded in 1978 which Islamisk Den Arabiske Skole (School of Arab Islam) in Helsingør and accept students from any country. Currently there are around 20 Muslim schools, mostly located in big cities. Muslim schools of today allowing serving students according to their countries of origin. In the 1980s, schools for those who come from Pakistan, Turkey and the Arab establishment. Furthermore, for the people of Somalia, Palestine and Iraq school was founded in the 1990s. Today, 6 or 7 countries dominate the Islamic schools.
As a country with a very homogeneous population, Denmark, like most countries in the world, dealing with the presence of a large and visible minorities. As the first and second generation immigrants, some Muslim groups in Denmark are not considered successfully achieve economic and political power which is proportional to their population.
Some ethnic Danes feel threatened by aspects of Muslim culture.In September 2005, a Danish newspaper, Jyllands-Posten published 12 caricatures of the Prophet Muhammad. This cartoon contains clear direct insult sparked international controversy, and ultimately lead to pemboiotan Danish products in several countries.

Avenged Sevenfold-Blinded in Chains

Download...
Avenged Sevenfold-Blinded In Chains

Avenged Sevenfold-Seize The Day

Download...
Avenged Sevenfold-Seize The Day

VGA Card GeForce GTX590 Fastest Officially Released

NVIDIA introduces GeForce GTX590 graphics card, whichaccording to NVIDIA is the world's fastest GPU graphics card. VGAis "Powered by dual NVIDIA GPUs Fermi in a single card, the GTX590 is designed for super fans and those who want to build theultimate PC gaming rig." You can see the official video from NVIDIA about this super VGA card.

GeForce GTX590 comes with 1024 cores NVIDIA CUDAarchitecture combined with a clock 1215 MHz processor, 3GB ofGDDR5 memory, 6 billion transistors and more than 2,200individual components. Dual card-slot 11-inch provides tessellationengine to support DirectX 32 which in a resolution of 2560 × 1600or above. Supports OpenGL, 3D Vision and 3D Surround Visionand PhysX, SLI and quad SLI.

There are three dual-link DVI-I, Mini DisplayPort, HDMI 1.4a inputs.Graphics Card starts at U.S. $ 699.

Let's see the video GeForce GTX590: